Source image : tumblr.com |
Jika
aku menjadi Februari, aku ingin menurunkan hujan setiap harinya. Di sana, kamu
akan meringkuk sambil memegangi gelas berisi cokelat hangat, sedangan aku bergelung
di atas kasur sambil memikirkan hal-hal menyenangkan yang akan kulakukan
bersamamu. Mungkin bermain genangan air di jalan, saling kirim pesan romantis,
atau hanya diam berduaan menonton televisi di dalam kamar.
Jika
aku menjadi Februari, aku akan menciptakan hari ke tiga puluh, sebab dua puluh
sembilan hari tak cukup untuk menyampaikan surat-suratku. Aku tak bisa menulis
setiap hari, sayang. Jemariku sering tak lancar mengetik, otakku sulit memilah
kalimat yang tepat, dan mood-ku cepat
berubah setiap jamnya.
Jika
aku menjadi Februari, aku akan membuat hari-hari yang menyenangkan. Hari yang
dipenuhi cinta, serta tak ada tengkar. Aku tak ingin ada lagi luka. Pun bulan
seterusnya.
Jika
aku menjadi Februari, aku ingin merawat rindu yang membelukar setiap
tanggalnya. Sebab ada dua anak manusia yang terpisah jarak, saling memendam
untuk sebuah temu. Mereka dengan sabar menanti hingga penghujung Februari.
Mungkin ada banyak pasangan lain yang sedang menahan rindu pula.
Jika
aku menjadi Februari, aku akan menjaga keistimewaannya. Ia berbeda. Ia berisi
dua puluh sembilan hari penuh cinta. Penuh keluh kesah. Penuh sesal, maaf, terimakasih
serta ungkapan lain. Orang-orang sibuk menulis surat penumpahan perasaannya.
Mereka menulisnya di balik laptop, gadget, atau komputer dengan sepenuh hati.
Mereka menuliskan semuanya di bulan Februari. Begitu pula denganku.
Andai
saja, aku adalah Februari. Aku akan melakukan semua yang kumau. Namun, aku
bukan Februari. Aku tetaplah perempuan yang diam-diam membantu mengobati luka
hatimu. Semoga lukamu terobati di bulan Februari ini. Semoga hatimu bukan lagi
berada pada gengaman perempuan yang telah meninggalkanmu. Semoga saja.
Cerita singkat yang membuat wanita menyukai februari :)
BalasHapusDan harapan wanita yang ingin menjadi Februari :)
BalasHapus