Anda tentu sering mendengar kata
penelitian, bukan? Dalam dunia pendidikan, seorang guru perlu melakukan sebuah
penelitian pula di dalam kelasnya tempat ia mengajar, yang sering disebut
dengan istilah penelitian tindakan kelas. Apakah yang dimaksud dengan
penelitian tindakan kelas? Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebuah
penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi
diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil
belajar siswa meningkat.
Source image : |
Penelitian Tindakan Kelas sendiri memiliki beberapa
karakteristik yang membedakan dengan penelitian biasa, yaitu: 1) An inquiry of practice from within (penelitian
berawal dari kerisauan guru akan kinerjanya); 2) Self-reflective incuiry (metode utama adalah refleksi diri,
bersifat agak longgar, tetapi tetap mengikuti kaidah-kaidah penelitiannya); 3)
Fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran; 4) Tujuannya yaitu memperbaiki
pembelajaran, dengan adanya tindakan yang berulang-ulang sampai didapatkan
hasil yang terbaik (Wardhani, 2007).
Langkah-langkah operasional yang dapat dilakukan
PTK ialah mengidentifikasi fokus penelitian, menganalisis fokus penelitian dan menentukan
faktor-faktor yang diduga sebagai penyebab utama, merumuskan gagasan-gagasan pemecahan
fokus penelitian bagi faktor penyebab utama yang gawat dengan mengumpulkan data
dan menafsirkannya untuk mempertajam gagasan tersebut serta mengkaji kelayakan
solusi atau pilihan tindakan pemecahan masalah.
Dalam penerapannya, PTK tentu memiliki
kelebihan dan kekurangan. Kelebihan PTK yaitu (1) menumbuhkan rasa
kerja sama antara guru dengan pihak lain yang ikut membantu dalam pelaksanaan
PTK; (2) tumbuhnya kreativitias dan pemikiran kritis lewat interaksi terbuka
yang bersifat reflektif/evaluatif dalam PTK; (3) dalam kerja sama ada saling
merangsang untuk berubah. Sedangkan kelemahan dari PTK yakni (1) Kekurangan pengetahuan dan keterampilan dalam teknik dasar
penelitian pada pihak peneliti. (2) Penelitian tindakan memerlukan komitmen
peneliti untuk terlibat dalam prosesnya, faktor waktu ini dapat menjadi kendala
besar. (3)
Kesulitan mengajak orang untuk mengadakan perubahan.
Penerapan PTK ini berdasarkan teori tindakan, karena
fokus terhadap hubungan sosial manusia satu dengan yang lain. Dalam Penelitian
Tindakan Kelas, supaya pelaksanaan PTK dapat berjalan dengan lancar, kolaborasi antar guru guna berdiskusi untuk
menemukan solusi pemecahan masalah sangat dibutuhkan. Jadi, PTK dapat dilakukan
dengan adanya keterlibatan pihak lain, seperti: teman sejawat, para pakar
bidang studi, atau kepala sekolah.
PTK dapat dilakukan oleh guru untuk mengatasi berbagai
masalah di kelas sehingga mutu proses dan hasil belajar dapat ditingkatkan. Keberhasilan
PTK tergantung pada kemauan dan penguasaan kemampuan guru menerapkan PTK. Guru
harus memiliki inisatif dalam merespon situasi dan mengatasi masalah di kelas.
Sumber:
Jones,
Pip. (2009). Pengantar Teori-teori
Sosial: Dari Teori Fungsionalisme hingga Post-modernisme. Terjemahan A.
Fedyani Saifuddin. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Wardhani, Igak, dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Penerbit Universitas Terbuka
Saya baru tahu kalau ada program PTK. Tapi, tidak ada proses diskusi antara pihak guru dan murid ya dalam program PTK? Soalnya selama saya sekolah dulu tidak akrab dengan istilah PTK. hehe
BalasHapusSalam kenal, mba. :)
http://penjajakata.com/
Iya, PTK memang kurang dikenal. PTK sendiri lebih menyerupai seorang guru yang 'mengintrospeksi diri' saat ia mengajar. Murid memang tidak terlibat secara langsung, namun salah satu yang melatarbelakangi adanya PTK yaitu adanya kegelisahan guru akibat hasil pembelajaran murid yang kurang maksimal. Jadi, walaupun tdk ada diskusi langsung, peran murid sangat berpengaruh dalam PTK. Kira-kira seperti itu. Makasih sudah bersedia mampir :)
Hapus