Sabtu, 02 Januari 2016

PENELITIAN TINDAKAN KELAS


            Anda tentu sering mendengar kata penelitian, bukan? Dalam dunia pendidikan, seorang guru perlu melakukan sebuah penelitian pula di dalam kelasnya tempat ia mengajar, yang sering disebut dengan istilah penelitian tindakan kelas. Apakah yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas? Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa meningkat.
Source image : www.anneahira.com
Penelitian Tindakan Kelas sendiri memiliki beberapa karakteristik yang membedakan dengan penelitian biasa, yaitu: 1) An inquiry of practice from within (penelitian berawal dari kerisauan guru akan kinerjanya); 2) Self-reflective incuiry (metode utama adalah refleksi diri, bersifat agak longgar, tetapi tetap mengikuti kaidah-kaidah penelitiannya); 3) Fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran; 4) Tujuannya yaitu memperbaiki pembelajaran, dengan adanya tindakan yang berulang-ulang sampai didapatkan hasil yang terbaik (Wardhani, 2007).
Langkah-langkah operasional yang dapat dilakukan PTK ialah mengidentifikasi fokus penelitian, menganalisis fokus penelitian dan menentukan faktor-faktor yang diduga sebagai penyebab utama, merumuskan gagasan-gagasan pemecahan fokus penelitian bagi faktor penyebab utama yang gawat dengan mengumpulkan data dan menafsirkannya untuk mempertajam gagasan tersebut serta mengkaji kelayakan solusi atau pilihan tindakan pemecahan masalah.
Dalam penerapannya, PTK tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan PTK  yaitu (1) menumbuhkan rasa kerja sama antara guru dengan pihak lain yang ikut membantu dalam pelaksanaan PTK; (2) tumbuhnya kreativitias dan pemikiran kritis lewat interaksi terbuka yang bersifat reflektif/evaluatif dalam PTK; (3) dalam kerja sama ada saling merangsang untuk berubah. Sedangkan kelemahan dari PTK yakni (1) Kekurangan pengetahuan dan keterampilan dalam teknik dasar penelitian pada pihak peneliti. (2) Penelitian tindakan memerlukan komitmen peneliti untuk terlibat dalam prosesnya, faktor waktu ini dapat menjadi kendala besar. (3) Kesulitan mengajak orang untuk mengadakan perubahan.
Penerapan PTK ini berdasarkan teori tindakan, karena fokus terhadap hubungan sosial manusia satu dengan yang lain. Dalam Penelitian Tindakan Kelas, supaya pelaksanaan PTK dapat berjalan dengan lancar,  kolaborasi antar guru guna berdiskusi untuk menemukan solusi pemecahan masalah sangat dibutuhkan. Jadi, PTK dapat dilakukan dengan adanya keterlibatan pihak lain, seperti: teman sejawat, para pakar bidang studi, atau kepala sekolah.
PTK dapat dilakukan oleh guru untuk mengatasi berbagai masalah di kelas sehingga mutu proses dan hasil belajar dapat ditingkatkan. Keberhasilan PTK tergantung pada kemauan dan penguasaan kemampuan guru menerapkan PTK. Guru harus memiliki inisatif dalam merespon situasi dan mengatasi masalah di kelas.
Sumber:
Jones, Pip. (2009). Pengantar Teori-teori Sosial: Dari Teori Fungsionalisme hingga Post-modernisme. Terjemahan A. Fedyani Saifuddin. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Wardhani, Igak, dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka


2 komentar:

  1. Saya baru tahu kalau ada program PTK. Tapi, tidak ada proses diskusi antara pihak guru dan murid ya dalam program PTK? Soalnya selama saya sekolah dulu tidak akrab dengan istilah PTK. hehe

    Salam kenal, mba. :)
    http://penjajakata.com/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, PTK memang kurang dikenal. PTK sendiri lebih menyerupai seorang guru yang 'mengintrospeksi diri' saat ia mengajar. Murid memang tidak terlibat secara langsung, namun salah satu yang melatarbelakangi adanya PTK yaitu adanya kegelisahan guru akibat hasil pembelajaran murid yang kurang maksimal. Jadi, walaupun tdk ada diskusi langsung, peran murid sangat berpengaruh dalam PTK. Kira-kira seperti itu. Makasih sudah bersedia mampir :)

      Hapus