source image : www.flickr.com |
Suara sirine kereta api berderu memenuhi
setiap sudut stasiun. Sepasang manusia terlihat tengah berhadapan, saling tatap
cukup lama. Kemudian, sang pria dengan terpaksa melepaskan genggaman tangannya
dari sang wanita. Dapat kulihat dari gerak-gerik mulutnya, sang wanita berucap
‘Pergilah’ lalu diangguki sang pria. Sang pria melangkah menuju kereta dengan
gontai. Hingga kereta berjalan, sang wanita tak berpindah sedikitpun. Ia
menatap kosong kepergian kereta, yang kini hanya menyisakan rel mengkilat. Setelah
berdiri cukup lama, sang wanita menangis tanpa suara. Air matanya meleleh dan
menggenangi kedua belah pipinya. Ia mengusap pipi basahnya dengan selembar
tisu. Ia tersenyum, tampak berusaha merelakan kepergian prianya. Jauh,
terbentang berkilo-kilo jarak.
Aku tertegun. Rasanya seperti de javu. Lima tahun yang lalu.
Mati-matian aku menahan tangis di depan priaku. Menyunggingkan senyum terbaik
sebelum ia berjalan jauh. Ia mendekapku erat, dan berbisik pelan di telingaku ‘Aku akan cepat kembali.’ Waktu itu aku
hanya bisa mengangguk pelan serta mengeratkan pelukan. Kemudian ia melangkah
jauh dariku. Jauh, dan tak akan pernah kembali lagi. Hingga sekarang. Aku
memejamkan mataku, berharap puing-puing kenangan itu meringsek pergi dari
ingatanku.
Ketika aku membuka mata, yang kudapati memang
priaku. Namun bukan priaku yang dulu. Ia melambaikan tangan kepadaku disertai
cengiran lebarnya. Aku hanya tersenyum tipis. Aku belum bisa menemukan
kebahagiaanku secara utuh, mengingat orang yang benar-benar kucintai telah
meninggalkanku selamanya. Aku menatap kembali wanita tadi. Ia tengah meneguk
sebotol air mineral. Dalam hati, aku merapalkan doa, semoga takdir menuntunnya pada pengakhiran yang bahagia.
Jad inget kalo sering banget ngalamin deja vu.
BalasHapusIya, de javu sering bgt ngusik pikiran kita tiba-tiba hehe. Makasih ya udah mampir :)
HapusGood job cus. Lanjutkan nulis nulisnya. Sekalian yg banyak aja hehe :D
BalasHapushihiii makasih mba Rimbi, kalo banyak inspirasi sih tak banyakin nulis mba :D
Hapus