Source image : tumblr.com |
Untukmu yang selalu mencoba terlihat kuat. Jangan
berusaha terlalu keras, sayang. Jangan memaksakan diri untuk terlihat baik-baik
saja.
Saya telah hidup selama dua puluh tahun. Selama
itulah saya telah bertemu dengan jutaan orang. Entah hanya sekedar berpapasan,
saling berkenalan namun beberapa minggu kemudian lupa siapa nama orang yang
diajaknya berkenalan, atau orang yang sampai
saat ini masih berhubungan baik dan saling bercerita perihal hidup.
Masing-masing dari mereka memiliki karakter dan cerita yang berbeda. Dari
sekian banyak obrolan-ngalor-ngidul yang terjadi, ada satu hal yang masih saya
ingat sampai sekarang. Kenyataan bahwa hidup tidak melulu lurus dan
menyenangkan.
Kita pernah merasakan sakit dan kegagalan. Lelah,
tangis, dan merasa sendiri seakan tak
memiliki tempat untuk memulangkan cerita. Mungkin kau pernah menyakiti
diri sendiri dengan memendam semua masalahmu sendirian. Kau beranggapan bahwa
semuanya akan segera baik-baik saja jika kau terus bersabar. Namun kenyataannya
keadaan tidak akan berubah jika kau hanya diam tanpa melakukan tindakan apapun.
Mungkin, kau juga pernah menyalahkan Tuhan karena tak pernah mengabulkan
doa-doamu setiap harinya. Kau selalu mengumpat, tanpa menyadari satu hal; bahwa
Tuhan tak pernah memberikan apa yang kau inginkan, namun Ia selalu memberikan
apa yang kau butuhkan.
Kita pernah mempertahankan hal yang seharusnya bukan
hak kita; kebahagiaan, cinta atau bahkan penderitaan. Kita sering menjadi egois
demi mendapatkan kebahagiaan yang seharusnya bukan milik kita. Padahal untuk
menjadi manusia, sesekali kita harus bersedih dan menderita. Jangan bersikeras
untuk terlihat kuat dan baik-baik saja. Kadang-kadang, kita harus merayakan kesedihan. Berpesta dengan air mata. Berkawan dengan kesakitan. Namun seusai berpesta, ingatlah; bahwa kau tidak akan pernah merayakannya lagi. Jangan pernah mengulang kesedihan, air mata, dan luka yang sama. Kau harus bisa menjadi sutradara yang
apik bagi hidupmu sendiri.
Menangislah jika ingin.
Bersedihlah seperlunya.
Manusia bukan robot yang tidak bisa merasakan
apa-apa.
Ternyata merayakan kesedihan itu perlu yaa. Semangat nulis yaa cuz wkwk
BalasHapusIya riz, manusia nggak boleh fokus dengan kebahagiaannya sendiri 😁 Makasihh semangat nulis juga buat kamu 💙
BalasHapus